TBC dan Hubungannya dengan HIV/AIDS

Minggu, 04 Agustus 2013

Di belahan dunia sana, tepatnya di dataran benua Afrika, penyakit TBC merupakan salah satu penyebab kematian pada penderita infeksi HIV/AIDS. Bahkan di Amerika, sekitar 63% penderita HIV juga terinfeksi bakteri TBC. Mengapa demikian? Bagaimana TBC dan hubungannya dengan HIV/AIDS? Simak penjelasan berikut ini.
Pasien penderita infeksi HIV/AIDS mempunyai daya tahan tubuh yang sangat rendah. Hal ini karena virus HIV yang ada di tubuhnya menyerang sistem kekebalan tubuhnya. Akibatnya, selemah apa pun penyakit yang menyerang tubuhnya, sistem kekebalan tubuhnya bahkan tidak bisa menangkal. Apalagi terhadap serangan bakteri TBC yang sangat kuat. Penderita penyakit infeksi HIV/AIDS sudah pasti akan menyerah. Dengan begitu, dia pasti akan menjadi penderita penyakit TBC aktif yang parah. Dan tak heran, penyakit ini akhirnya membawa mereka pada kematian.
Pengujian ada tidaknya penyakit dalam tubuh pasien HIV/AIDS dilakukan dengan tes tuberculin dan juga tes darah sedini mungkin. Sebagaimana tadi dijelaskan, hal ini karena mereka merupakan kalangan yang berisiko tinggi terkena infeksi bakteri penyebab penyakit TBC. Tak hanya untuk mencari peyakit TBC aktif, TBC laten pun harus selalu dipantau. Sehingga pengecekan penyakit TBC dilakukan setiap tahun.
Pencegahan TBC pada penderita HIV/AIDS dilakuan dengan program multidrug resisten TBC (MDR TBC). Obat yang diberikan setidaknya ada dua jenis, yaitu isoniasid dan juga rifampin. MDR TBC merupakan sebuah program pengobatan yang sangat sulit. Program ini juga sangat fatal (mematikan). Akan tetapi demi kesembuhan penyakit TBC pada penderita HIV/AIDS, setiap negara harus melakukannya.
Sebagai bentuk kelanjutan dari program MDR TBC, di Amerika ada program pencegahan TBC yang cukup ekstrim. Namanya adalah directly observed therapy (DOT). Yaitu sebuah pencegahan/pengobatan para pekerja kesehatan yang menangani pasien kasus TBC agar selalu sehat. Pengonsumsian obatnya dilakukan dengan pengawasan secara langsung saat mereka mengonsumsinya.
Oleh karena penderita penyakit TBC dan hubungannya dengan HIV/AIDS sangat dekat, penderita HIV/AIDS mendapatkan pengawasan yang ketat. Hal ini tentu saja agar pasien HIV AIDS tidak terancam meninggal akibat komplikasi penyakit TBC.
Itulah penjelasan berbagai hal. Baik mengenai TBC dan hubungan dengan HIV/AIDS maupun yang lainnya. Semoga bermanfaat.

Sumber : http://artikeltentangkesehatan.com

0 komentar:

Posting Komentar

 
Copyright 2010 Info Kesehatan Medis & Non Medis. All rights reserved.
Themes by Ex Templates Blogger TemplatesCoolbthemes.com - Home Recordings - Studio Rekaman